about loving myself
Aku menemukan beberapa patah kata yang cukup bagus, menurutku. Begini kata-katanya:
Tapi bagaimana bisa pernah kujelaskan? Aku menyayangimu seperti kusayangi diriku sendiri. Bagaimana bisa kita ingin pisah dengan diri sendiri?
Hmm.. kata-kata yang pernah diucapkan seorang temanku, dulu, ketika ia sedang dirundung suatu masalah percintaan, yaa semacam kebimbangan hati dkk-nya itu lah.
Kemudian, kata-kata itu menjadi setitik kecil yang senantiasa berseliweran di ruang kepalaku beberapa waktu terakhir ini. Haha, lagi-lagi terjadi lagi. Dulu, sempat terjadi juga masa-masa dimana “kata-kata maut itu” berseliweran kesana-keamri di rongga kepalaku. Tapi, belum zamannya “kata-kata maut itu” ketika itu. Tapi ya, keadaan semacam itulah.
Tapi ya memang itu adanya yang terjadi saat ini. Kebimbangan. Keraguan. Kegamangan. Ketidakpastian.
Bayangkan saja begini: seseorang yang sudah terlalu mengetahui baik-burukmu, seseorang yang sudah terlalu mengetahui bagaimana memembuatmu tertawa dan berbagi tawanya denganmu, seseorang yang sudah terlalu mengatahui bagaimana membuatmu merasa tinggi disaat semua melihatmu sama rata, seseorang yang selalu ada setia menemani di saat-saat paling buruk sepanjang hidupmu, seseorang yang akan sangat sulit untuk kamu jelaskan disini karena isinya hanya akan melulu sanjungan dan pujian, seseorang yang.. entah apalagi. Tapi yang jelas, aku bahagia bersamanya. Seperti, aku menemukan diriku dalam bentuk yang berbeda. Seperti iriku yang lebih tolol dan bodoh, tidak terlalu dewasa, tapi aku tau bagaimana mengisi hari-hariku dan dia untuk dewasa bersama.
Nah bagaimana mungkin seseorang seperti itu, seseorang seperti dirimu sendiri, seseorang yang seolah-olah dipandangi olehmu setiap waktu ketika bercermin, harus berpisah denganmu? Bagaimana bisa?
0 Comments:
Post a Comment
<< Home