shit.
Pada saat seperti sekarang, betapa gw menyesali keberadaan gw disini. Gw tau dan gw jelas-jelas mempelajari segala sesuatu, secara superficil maupun mendetail, apapun yang terjadi pada tubuh manusia, baik itu baik atau buruk.
.. Dan gw menemukan sebuh benjolan di rongga hidung gw. Sangat terasa dan teraba.
means apalagi kalo gak polip. Mm bisa juga kelainan struktur tulang. Tapi pemikiran gw cenderung ke polip. Karena begitu gw tau dan ngeraba perbedaa benjolan ini, yang gw lakukan adalah buka internet dan buka pathology bible gw. Panik, takut, kalut, amat sangat freak out. Entah apa yang gw takutkan, karena toh polip ini gak akan mempengaruhi organ vital, paling hanya masalah pernafasan dan semacamnya. Lagipula, pengobatan nya pun masih dikategorikan normal, hanya pemberian obat tetes untuk polip yang gak terlalu besar dan separah-parahnya diangkat deh tuh polip. Mm, untuk option terakhir barusan, agak serem juga sih gw. Tapi secara keseluruhan, hal ini, keabnormalan ini, amat sangat bikin gw gak tenang. Karena apa? Gw pun gak tau kenapa, tapi something’s wrong on you and you definitely know what the hell happened to you, isn’t that making you.. scared? Lo berusaha mencari pengelakan untuk meyakinkan diri lo bahwa “gak kenapa-napa kok ini” tapi di sisi lain, ilmu yang lo baca menegaskan “ini kenapa-napa”. Dan sejujur-jujurnya, I’ve never been in such condition like this, when I was being stated not well, means definitely not well. Bukan sekedar flu atau deman atau teman-temannya, tapi sesuatu yang betul-betul penyakit.
Dan ke freak-out an gw tadi malam, total mengganggu konsentrasi belajar gw untuk beberapa jam. Belum lagi si Mam, yang sibuk seharian ini udah 3 kali nelfonin gw untuk memastikan keadaan gw, untuk memastikan gw agar tidak kecapekan, memastikan kondisi makan gw agar tidak menyentuh makanan ber-MSG atau yang mengganggu hormon-hormon, dan bla bla bla yang membuat gw sedih setiap mengangkat telfonnya.
Mam, I’m okay, you know. Well, okay means not well, but it’s okay. It’s just a polip, bukan cancer payudara atau cancer rahim. So, stop worrying me too much, please. You know, it makes me cry somehow.
Damn! Betapa bencinya gw menjadi calon dokter.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home